Selamat Datang Di Blog Saya

Sabtu, 11 Mei 2013

kepribadian sehat menurut rogers

Menurut rogers, manusia yang rasional dan sadar, tidak di control oleh peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak, seperti pembiasaan akan kebersihan (toilet training), penyapihan yang lebih cepat, atau pengalaman-pengalaman seks sebelum waktunya. Hal-hal ini tidak menghukum atau mengutuk kita untuk hidup dalam konflik dan kecemasan yang tidak dapat kita control. Masa sekarang dan bagaimana kita memandangnya bagi kepribadian yang sehat adalah jauh lebih penting daripada masa lampau. Akan tetapi rogers mengemukakan bahwa pengalaman-pengalaman masa lampau dapat mempengaruhi cara bagaimana kita memandang masa sekarang yang pada gilirannya mempengaruhi tingkat psikologis kita. Jadi, pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak adalah penting, tetapi focus rogers tetap pada apa yang terjadi dengan kita sekarang, bukan apa yang terjadi waktu itu.

MOTIVASI ORANG YANG SEHAT : AKTUALISASI
            Rogers menempatkan suatu dorongan “satu kebutuhan fundamental “  dalam sistemnya tentang kepribadian: memelihara, mengaktualisasikan, dan meningkatkan semua segi individu . kecenderungan ini dibawa sejak lahir dan meliputi komponen-komponen pertumbuhan fisiologis dan psikologis, meski selama tahun-tahun awal kehidupan , kecenderungan tersebut lebih terarah kepada segi-segi fisiologis.
            Tidak ada segi pertumbuhan dan perkembangan manusia beroperasi secara terlepas dari kecenderungan aktualisasi ini. Pada tingkat-tingkat yang lebih rendah , kecenderungan aktualisasi berkenaan dengan kebutuhan kebutuhan fisiologis dasar akan makanan, air, dan udara. Karena itu kecenderungan aktualisasi itu memungkinkan organism hidup terus dengan membantu dan mempertahankan kebutuhan-kebutuhan jasmani dasar.
Kecenderungan aktualisasi pada tingkat fisiologis benar-benar tidak dapat di kekang, kecenderungan itu mendorong individu kedepan dari salah satu tingkat pematang berikutnya yang memaksanya untuk menyesuaikan diri dan tumbuh.
            Ketika seseorang betambah besar, maka “diri” mulai berkembang.pada saat itu juga, tekanan dalam aktualisasi beralih dari yang fisiologis kepada yang psikologis. Tubuh, dan bentuk-bentuk serta fungsi-funsinya yang khusus telah mencapai tingkat perkembangan yang dewasa, dan pertumbuhan lalu berpusat pada kepribadian. Rogers tidak menjelaskan kapan perubahan ini terjadi, tetapi seseorang dapat menarik kesimpulan dari tulisan-tulisannya bahwa perubahan ini mulai pada masa kanak-kanak dan selesai pada masa adolesensi.

PERKEMBANGAN DIRI
Dalam masa kecil, anak mulai membedakan atau memisahkan salah satu segi pengalamannya dari semua yang lain-lainnya. Anak itu mengembangkan kemampuan untuk membedakan antara apa yang menjadi milik atau bagian dari dirinya dan semua benda lain yang di lihat, di dengar, diraba, dan di ciumnya ketika dia mulai membentuk suatu lukisan dan gambaran tentang siapa dia. Dengan kata lain, anak itu mengembangkan suatu “pengertian diri” (self concept)
            Sebagai bagian dari self concept, anak itu juga mengambarkan dia akan menjadi siapa atau mungkin ingin menjadi siapa. Dengan mengamati reaksi dari orang-orang lain terhadap tingkah lakunya sendiri, anak itu secara ideal  mengembangkan suatu pola gambaran-gambaran diri yang konsisten, suatu keseluruhan yang terintegrasi dimana kemungkinan adanya beberapa ketidakharmonisan antara diri sebagaimana adanya dan diri sebagaimana yang mungkin diinginkannya untuk menjadi diperkecil.
            Cara-cara khusus bagaimana diri itu berkembang dan apakah dia akan menjadi sehat atau tidak tergantung pada cinta yang diterima anak itu dalam masa kecil. Pada waktu diri itu mulai berkembang, anak itu pada masa kecil. Pada waktu diri itu mulai berkembang, anak itu juga belajar membutuhkan cinta. Rogers menyebut kebutuhan ini “penghargaan positif” (positive regard)
            Positive regard, suatu kebutuhan yang memaksa dan merembes, dimiliki semua manusia, setiap anak terdorong untuk mencari positive regard. Akan tetapi tidak setiap anak akan menemukan kepuasan yang cukup akan kebutuhan ini. Anak puas kalau dia menerima kasih sayang, cinta, dan persetujuan dari orang lain, tetapi dia kecewa kalau dia menerima celaan dan kurang mendapat cinta dan kasih sayang.
            Anak harus berkerja keras untuk positive regard dengan mengorbankan aktualisasi diri. Anak dalam situasi ini mengembangkan apa yang disebut Rogers “penghargaan positif bersyarat” (conditional positive regard). Kasih sayang dan cinta yang diterima anak adalah syarat terhadap tingkah lakunya yang baik. Karena anak mengembangkan condotional positive regard maka dia menginternalisasikan sikap-sikap ibu. Jika itu terjadi, maka sikap ibu diambilalih oleh anak itu dan diterapkan kepada dirinya.
            Misalnya, apabila ibu menyatakan celaan setiap saat karena anak menjatuhkan suatu benda dari tempat tidurnya, maka anak itu akhirnya mencela dirinya sendiri sewaktu-waktu dia bertingkah laku demikian standar-standar penilaian dari luar menjadi miliknya sendiri dan anak itu “menghukum” dirinya hanya bila dia beringkah laku menurut cara-cara yang diketahuinya disetujui ibu. Dengan demikian diri menjadi “wakil ibu”.

ORANG YANG BERFUNGSI SEPENUHNYA
Hal pertama yang dikemukakan tentang versi rogers mengenai kepribadian sehat, yakni kepribadian yang sehat itu bukan merupakan suatu keadaan dari ada, melainkan suatu proses, suatu arah bukan suatu tujuan. Aktualisasi diri berlangsung terus, tidak pernah merupakan suatu kondisi yang selesai atau statis. Tujuan ini, yakni orientasi ke masa depan ini, menarik individu ke depan, yang selanjutnya mendiferensiasikan dan mengembangkan segala segi dari diri. Rogers menyebut salahsatu di antara buku-bukunya “on becoming a person” buku ini merangkum dengan tepat sifat dari proses yang berlangsung terus itu.
            Hal yang kedua tentang aktualisasi diri ialah aktualisasi diri itu merupakan suatu proses yang sukar dan kadang-kadang menyakitkan. Aktualisasi diri merupakan suatu ujian, rentangan dan pecutan terus-menerus terhadap semua kemampuan seseorang. Rogers menulis “hal ini berarti meluncurkan diri sendiri sepenuhnya kedalam arus kehidupan”. Orang itu terbenam dalam dan terbuka kepada seluruh ruang lingkup emosi dan pengalaman manusia dan merasakan hal-hal ini jauh lebih dalam daripada seseorang yang kurang sehat. Disamping ulasan-ulasan umum, Rogers memberikan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya.
1.    Keterbukaan pada pengalaman
Keterbukaan pada pengalaman adalah lawan dari sikap defensive. Setiap pendirian dan perasaan yang berasal dari dalam dan dari luar di

kepribadian sehat menurut rogers

Menurut rogers, manusia yang rasional dan sadar, tidak di control oleh peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak, seperti pembiasaan akan kebersihan (toilet training), penyapihan yang lebih cepat, atau pengalaman-pengalaman seks sebelum waktunya. Hal-hal ini tidak menghukum atau mengutuk kita untuk hidup dalam konflik dan kecemasan yang tidak dapat kita control. Masa sekarang dan bagaimana kita memandangnya bagi kepribadian yang sehat adalah jauh lebih penting daripada masa lampau. Akan tetapi rogers mengemukakan bahwa pengalaman-pengalaman masa lampau dapat mempengaruhi cara bagaimana kita memandang masa sekarang yang pada gilirannya mempengaruhi tingkat psikologis kita. Jadi, pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak adalah penting, tetapi focus rogers tetap pada apa yang terjadi dengan kita sekarang, bukan apa yang terjadi waktu itu.

MOTIVASI ORANG YANG SEHAT : AKTUALISASI
            Rogers menempatkan suatu dorongan “satu kebutuhan fundamental “  dalam sistemnya tentang kepribadian: memelihara, mengaktualisasikan, dan meningkatkan semua segi individu . kecenderungan ini dibawa sejak lahir dan meliputi komponen-komponen pertumbuhan fisiologis dan psikologis, meski selama tahun-tahun awal kehidupan , kecenderungan tersebut lebih terarah kepada segi-segi fisiologis.
            Tidak ada segi pertumbuhan dan perkembangan manusia beroperasi secara terlepas dari kecenderungan aktualisasi ini. Pada tingkat-tingkat yang lebih rendah , kecenderungan aktualisasi berkenaan dengan kebutuhan kebutuhan fisiologis dasar akan makanan, air, dan udara. Karena itu kecenderungan aktualisasi itu memungkinkan organism hidup terus dengan membantu dan mempertahankan kebutuhan-kebutuhan jasmani dasar.
Kecenderungan aktualisasi pada tingkat fisiologis benar-benar tidak dapat di kekang, kecenderungan itu mendorong individu kedepan dari salah satu tingkat pematang berikutnya yang memaksanya untuk menyesuaikan diri dan tumbuh.
            Ketika seseorang betambah besar, maka “diri” mulai berkembang.pada saat itu juga, tekanan dalam aktualisasi beralih dari yang fisiologis kepada yang psikologis. Tubuh, dan bentuk-bentuk serta fungsi-funsinya yang khusus telah mencapai tingkat perkembangan yang dewasa, dan pertumbuhan lalu berpusat pada kepribadian. Rogers tidak menjelaskan kapan perubahan ini terjadi, tetapi seseorang dapat menarik kesimpulan dari tulisan-tulisannya bahwa perubahan ini mulai pada masa kanak-kanak dan selesai pada masa adolesensi.

PERKEMBANGAN DIRI
Dalam masa kecil, anak mulai membedakan atau memisahkan salah satu segi pengalamannya dari semua yang lain-lainnya. Anak itu mengembangkan kemampuan untuk membedakan antara apa yang menjadi milik atau bagian dari dirinya dan semua benda lain yang di lihat, di dengar, diraba, dan di ciumnya ketika dia mulai membentuk suatu lukisan dan gambaran tentang siapa dia. Dengan kata lain, anak itu mengembangkan suatu “pengertian diri” (self concept)
            Sebagai bagian dari self concept, anak itu juga mengambarkan dia akan menjadi siapa atau mungkin ingin menjadi siapa. Dengan mengamati reaksi dari orang-orang lain terhadap tingkah lakunya sendiri, anak itu secara ideal  mengembangkan suatu pola gambaran-gambaran diri yang konsisten, suatu keseluruhan yang terintegrasi dimana kemungkinan adanya beberapa ketidakharmonisan antara diri sebagaimana adanya dan diri sebagaimana yang mungkin diinginkannya untuk menjadi diperkecil.
            Cara-cara khusus bagaimana diri itu berkembang dan apakah dia akan menjadi sehat atau tidak tergantung pada cinta yang diterima anak itu dalam masa kecil. Pada waktu diri itu mulai berkembang, anak itu pada masa kecil. Pada waktu diri itu mulai berkembang, anak itu juga belajar membutuhkan cinta. Rogers menyebut kebutuhan ini “penghargaan positif” (positive regard)
            Positive regard, suatu kebutuhan yang memaksa dan merembes, dimiliki semua manusia, setiap anak terdorong untuk mencari positive regard. Akan tetapi tidak setiap anak akan menemukan kepuasan yang cukup akan kebutuhan ini. Anak puas kalau dia menerima kasih sayang, cinta, dan persetujuan dari orang lain, tetapi dia kecewa kalau dia menerima celaan dan kurang mendapat cinta dan kasih sayang.
            Anak harus berkerja keras untuk positive regard dengan mengorbankan aktualisasi diri. Anak dalam situasi ini mengembangkan apa yang disebut Rogers “penghargaan positif bersyarat” (conditional positive regard). Kasih sayang dan cinta yang diterima anak adalah syarat terhadap tingkah lakunya yang baik. Karena anak mengembangkan condotional positive regard maka dia menginternalisasikan sikap-sikap ibu. Jika itu terjadi, maka sikap ibu diambilalih oleh anak itu dan diterapkan kepada dirinya.
            Misalnya, apabila ibu menyatakan celaan setiap saat karena anak menjatuhkan suatu benda dari tempat tidurnya, maka anak itu akhirnya mencela dirinya sendiri sewaktu-waktu dia bertingkah laku demikian standar-standar penilaian dari luar menjadi miliknya sendiri dan anak itu “menghukum” dirinya hanya bila dia beringkah laku menurut cara-cara yang diketahuinya disetujui ibu. Dengan demikian diri menjadi “wakil ibu”.

ORANG YANG BERFUNGSI SEPENUHNYA
Hal pertama yang dikemukakan tentang versi rogers mengenai kepribadian sehat, yakni kepribadian yang sehat itu bukan merupakan suatu keadaan dari ada, melainkan suatu proses, suatu arah bukan suatu tujuan. Aktualisasi diri berlangsung terus, tidak pernah merupakan suatu kondisi yang selesai atau statis. Tujuan ini, yakni orientasi ke masa depan ini, menarik individu ke depan, yang selanjutnya mendiferensiasikan dan mengembangkan segala segi dari diri. Rogers menyebut salahsatu di antara buku-bukunya “on becoming a person” buku ini merangkum dengan tepat sifat dari proses yang berlangsung terus itu.
            Hal yang kedua tentang aktualisasi diri ialah aktualisasi diri itu merupakan suatu proses yang sukar dan kadang-kadang menyakitkan. Aktualisasi diri merupakan suatu ujian, rentangan dan pecutan terus-menerus terhadap semua kemampuan seseorang. Rogers menulis “hal ini berarti meluncurkan diri sendiri sepenuhnya kedalam arus kehidupan”. Orang itu terbenam dalam dan terbuka kepada seluruh ruang lingkup emosi dan pengalaman manusia dan merasakan hal-hal ini jauh lebih dalam daripada seseorang yang kurang sehat. Disamping ulasan-ulasan umum, Rogers memberikan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya.
1.    Keterbukaan pada pengalaman
Keterbukaan pada pengalaman adalah lawan dari sikap defensive. Setiap pendirian dan perasaan yang berasal dari dalam dan dari luar di

kepribadian sehat menurut rogers

Menurut rogers, manusia yang rasional dan sadar, tidak di control oleh peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak, seperti pembiasaan akan kebersihan (toilet training), penyapihan yang lebih cepat, atau pengalaman-pengalaman seks sebelum waktunya. Hal-hal ini tidak menghukum atau mengutuk kita untuk hidup dalam konflik dan kecemasan yang tidak dapat kita control. Masa sekarang dan bagaimana kita memandangnya bagi kepribadian yang sehat adalah jauh lebih penting daripada masa lampau. Akan tetapi rogers mengemukakan bahwa pengalaman-pengalaman masa lampau dapat mempengaruhi cara bagaimana kita memandang masa sekarang yang pada gilirannya mempengaruhi tingkat psikologis kita. Jadi, pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak adalah penting, tetapi focus rogers tetap pada apa yang terjadi dengan kita sekarang, bukan apa yang terjadi waktu itu.

MOTIVASI ORANG YANG SEHAT : AKTUALISASI
            Rogers menempatkan suatu dorongan “satu kebutuhan fundamental “  dalam sistemnya tentang kepribadian: memelihara, mengaktualisasikan, dan meningkatkan semua segi individu . kecenderungan ini dibawa sejak lahir dan meliputi komponen-komponen pertumbuhan fisiologis dan psikologis, meski selama tahun-tahun awal kehidupan , kecenderungan tersebut lebih terarah kepada segi-segi fisiologis.
            Tidak ada segi pertumbuhan dan perkembangan manusia beroperasi secara terlepas dari kecenderungan aktualisasi ini. Pada tingkat-tingkat yang lebih rendah , kecenderungan aktualisasi berkenaan dengan kebutuhan kebutuhan fisiologis dasar akan makanan, air, dan udara. Karena itu kecenderungan aktualisasi itu memungkinkan organism hidup terus dengan membantu dan mempertahankan kebutuhan-kebutuhan jasmani dasar.
Kecenderungan aktualisasi pada tingkat fisiologis benar-benar tidak dapat di kekang, kecenderungan itu mendorong individu kedepan dari salah satu tingkat pematang berikutnya yang memaksanya untuk menyesuaikan diri dan tumbuh.
            Ketika seseorang betambah besar, maka “diri” mulai berkembang.pada saat itu juga, tekanan dalam aktualisasi beralih dari yang fisiologis kepada yang psikologis. Tubuh, dan bentuk-bentuk serta fungsi-funsinya yang khusus telah mencapai tingkat perkembangan yang dewasa, dan pertumbuhan lalu berpusat pada kepribadian. Rogers tidak menjelaskan kapan perubahan ini terjadi, tetapi seseorang dapat menarik kesimpulan dari tulisan-tulisannya bahwa perubahan ini mulai pada masa kanak-kanak dan selesai pada masa adolesensi.

PERKEMBANGAN DIRI
Dalam masa kecil, anak mulai membedakan atau memisahkan salah satu segi pengalamannya dari semua yang lain-lainnya. Anak itu mengembangkan kemampuan untuk membedakan antara apa yang menjadi milik atau bagian dari dirinya dan semua benda lain yang di lihat, di dengar, diraba, dan di ciumnya ketika dia mulai membentuk suatu lukisan dan gambaran tentang siapa dia. Dengan kata lain, anak itu mengembangkan suatu “pengertian diri” (self concept)
            Sebagai bagian dari self concept, anak itu juga mengambarkan dia akan menjadi siapa atau mungkin ingin menjadi siapa. Dengan mengamati reaksi dari orang-orang lain terhadap tingkah lakunya sendiri, anak itu secara ideal  mengembangkan suatu pola gambaran-gambaran diri yang konsisten, suatu keseluruhan yang terintegrasi dimana kemungkinan adanya beberapa ketidakharmonisan antara diri sebagaimana adanya dan diri sebagaimana yang mungkin diinginkannya untuk menjadi diperkecil.
            Cara-cara khusus bagaimana diri itu berkembang dan apakah dia akan menjadi sehat atau tidak tergantung pada cinta yang diterima anak itu dalam masa kecil. Pada waktu diri itu mulai berkembang, anak itu pada masa kecil. Pada waktu diri itu mulai berkembang, anak itu juga belajar membutuhkan cinta. Rogers menyebut kebutuhan ini “penghargaan positif” (positive regard)
            Positive regard, suatu kebutuhan yang memaksa dan merembes, dimiliki semua manusia, setiap anak terdorong untuk mencari positive regard. Akan tetapi tidak setiap anak akan menemukan kepuasan yang cukup akan kebutuhan ini. Anak puas kalau dia menerima kasih sayang, cinta, dan persetujuan dari orang lain, tetapi dia kecewa kalau dia menerima celaan dan kurang mendapat cinta dan kasih sayang.
            Anak harus berkerja keras untuk positive regard dengan mengorbankan aktualisasi diri. Anak dalam situasi ini mengembangkan apa yang disebut Rogers “penghargaan positif bersyarat” (conditional positive regard). Kasih sayang dan cinta yang diterima anak adalah syarat terhadap tingkah lakunya yang baik. Karena anak mengembangkan condotional positive regard maka dia menginternalisasikan sikap-sikap ibu. Jika itu terjadi, maka sikap ibu diambilalih oleh anak itu dan diterapkan kepada dirinya.
            Misalnya, apabila ibu menyatakan celaan setiap saat karena anak menjatuhkan suatu benda dari tempat tidurnya, maka anak itu akhirnya mencela dirinya sendiri sewaktu-waktu dia bertingkah laku demikian standar-standar penilaian dari luar menjadi miliknya sendiri dan anak itu “menghukum” dirinya hanya bila dia beringkah laku menurut cara-cara yang diketahuinya disetujui ibu. Dengan demikian diri menjadi “wakil ibu”.

ORANG YANG BERFUNGSI SEPENUHNYA
Hal pertama yang dikemukakan tentang versi rogers mengenai kepribadian sehat, yakni kepribadian yang sehat itu bukan merupakan suatu keadaan dari ada, melainkan suatu proses, suatu arah bukan suatu tujuan. Aktualisasi diri berlangsung terus, tidak pernah merupakan suatu kondisi yang selesai atau statis. Tujuan ini, yakni orientasi ke masa depan ini, menarik individu ke depan, yang selanjutnya mendiferensiasikan dan mengembangkan segala segi dari diri. Rogers menyebut salahsatu di antara buku-bukunya “on becoming a person” buku ini merangkum dengan tepat sifat dari proses yang berlangsung terus itu.
            Hal yang kedua tentang aktualisasi diri ialah aktualisasi diri itu merupakan suatu proses yang sukar dan kadang-kadang menyakitkan. Aktualisasi diri merupakan suatu ujian, rentangan dan pecutan terus-menerus terhadap semua kemampuan seseorang. Rogers menulis “hal ini berarti meluncurkan diri sendiri sepenuhnya kedalam arus kehidupan”. Orang itu terbenam dalam dan terbuka kepada seluruh ruang lingkup emosi dan pengalaman manusia dan merasakan hal-hal ini jauh lebih dalam daripada seseorang yang kurang sehat. Disamping ulasan-ulasan umum, Rogers memberikan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya.
1.    Keterbukaan pada pengalaman
Keterbukaan pada pengalaman adalah lawan dari sikap defensive. Setiap pendirian dan perasaan yang berasal dari dalam dan dari luar di

kepribadian sehat menurut rogers

Menurut rogers, manusia yang rasional dan sadar, tidak di control oleh peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak, seperti pembiasaan akan kebersihan (toilet training), penyapihan yang lebih cepat, atau pengalaman-pengalaman seks sebelum waktunya. Hal-hal ini tidak menghukum atau mengutuk kita untuk hidup dalam konflik dan kecemasan yang tidak dapat kita control. Masa sekarang dan bagaimana kita memandangnya bagi kepribadian yang sehat adalah jauh lebih penting daripada masa lampau. Akan tetapi rogers mengemukakan bahwa pengalaman-pengalaman masa lampau dapat mempengaruhi cara bagaimana kita memandang masa sekarang yang pada gilirannya mempengaruhi tingkat psikologis kita. Jadi, pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak adalah penting, tetapi focus rogers tetap pada apa yang terjadi dengan kita sekarang, bukan apa yang terjadi waktu itu.

MOTIVASI ORANG YANG SEHAT : AKTUALISASI
            Rogers menempatkan suatu dorongan “satu kebutuhan fundamental “  dalam sistemnya tentang kepribadian: memelihara, mengaktualisasikan, dan meningkatkan semua segi individu . kecenderungan ini dibawa sejak lahir dan meliputi komponen-komponen pertumbuhan fisiologis dan psikologis, meski selama tahun-tahun awal kehidupan , kecenderungan tersebut lebih terarah kepada segi-segi fisiologis.
            Tidak ada segi pertumbuhan dan perkembangan manusia beroperasi secara terlepas dari kecenderungan aktualisasi ini. Pada tingkat-tingkat yang lebih rendah , kecenderungan aktualisasi berkenaan dengan kebutuhan kebutuhan fisiologis dasar akan makanan, air, dan udara. Karena itu kecenderungan aktualisasi itu memungkinkan organism hidup terus dengan membantu dan mempertahankan kebutuhan-kebutuhan jasmani dasar.
Kecenderungan aktualisasi pada tingkat fisiologis benar-benar tidak dapat di kekang, kecenderungan itu mendorong individu kedepan dari salah satu tingkat pematang berikutnya yang memaksanya untuk menyesuaikan diri dan tumbuh.
            Ketika seseorang betambah besar, maka “diri” mulai berkembang.pada saat itu juga, tekanan dalam aktualisasi beralih dari yang fisiologis kepada yang psikologis. Tubuh, dan bentuk-bentuk serta fungsi-funsinya yang khusus telah mencapai tingkat perkembangan yang dewasa, dan pertumbuhan lalu berpusat pada kepribadian. Rogers tidak menjelaskan kapan perubahan ini terjadi, tetapi seseorang dapat menarik kesimpulan dari tulisan-tulisannya bahwa perubahan ini mulai pada masa kanak-kanak dan selesai pada masa adolesensi.

PERKEMBANGAN DIRI
Dalam masa kecil, anak mulai membedakan atau memisahkan salah satu segi pengalamannya dari semua yang lain-lainnya. Anak itu mengembangkan kemampuan untuk membedakan antara apa yang menjadi milik atau bagian dari dirinya dan semua benda lain yang di lihat, di dengar, diraba, dan di ciumnya ketika dia mulai membentuk suatu lukisan dan gambaran tentang siapa dia. Dengan kata lain, anak itu mengembangkan suatu “pengertian diri” (self concept)
            Sebagai bagian dari self concept, anak itu juga mengambarkan dia akan menjadi siapa atau mungkin ingin menjadi siapa. Dengan mengamati reaksi dari orang-orang lain terhadap tingkah lakunya sendiri, anak itu secara ideal  mengembangkan suatu pola gambaran-gambaran diri yang konsisten, suatu keseluruhan yang terintegrasi dimana kemungkinan adanya beberapa ketidakharmonisan antara diri sebagaimana adanya dan diri sebagaimana yang mungkin diinginkannya untuk menjadi diperkecil.
            Cara-cara khusus bagaimana diri itu berkembang dan apakah dia akan menjadi sehat atau tidak tergantung pada cinta yang diterima anak itu dalam masa kecil. Pada waktu diri itu mulai berkembang, anak itu pada masa kecil. Pada waktu diri itu mulai berkembang, anak itu juga belajar membutuhkan cinta. Rogers menyebut kebutuhan ini “penghargaan positif” (positive regard)
            Positive regard, suatu kebutuhan yang memaksa dan merembes, dimiliki semua manusia, setiap anak terdorong untuk mencari positive regard. Akan tetapi tidak setiap anak akan menemukan kepuasan yang cukup akan kebutuhan ini. Anak puas kalau dia menerima kasih sayang, cinta, dan persetujuan dari orang lain, tetapi dia kecewa kalau dia menerima celaan dan kurang mendapat cinta dan kasih sayang.
            Anak harus berkerja keras untuk positive regard dengan mengorbankan aktualisasi diri. Anak dalam situasi ini mengembangkan apa yang disebut Rogers “penghargaan positif bersyarat” (conditional positive regard). Kasih sayang dan cinta yang diterima anak adalah syarat terhadap tingkah lakunya yang baik. Karena anak mengembangkan condotional positive regard maka dia menginternalisasikan sikap-sikap ibu. Jika itu terjadi, maka sikap ibu diambilalih oleh anak itu dan diterapkan kepada dirinya.
            Misalnya, apabila ibu menyatakan celaan setiap saat karena anak menjatuhkan suatu benda dari tempat tidurnya, maka anak itu akhirnya mencela dirinya sendiri sewaktu-waktu dia bertingkah laku demikian standar-standar penilaian dari luar menjadi miliknya sendiri dan anak itu “menghukum” dirinya hanya bila dia beringkah laku menurut cara-cara yang diketahuinya disetujui ibu. Dengan demikian diri menjadi “wakil ibu”.

ORANG YANG BERFUNGSI SEPENUHNYA
Hal pertama yang dikemukakan tentang versi rogers mengenai kepribadian sehat, yakni kepribadian yang sehat itu bukan merupakan suatu keadaan dari ada, melainkan suatu proses, suatu arah bukan suatu tujuan. Aktualisasi diri berlangsung terus, tidak pernah merupakan suatu kondisi yang selesai atau statis. Tujuan ini, yakni orientasi ke masa depan ini, menarik individu ke depan, yang selanjutnya mendiferensiasikan dan mengembangkan segala segi dari diri. Rogers menyebut salahsatu di antara buku-bukunya “on becoming a person” buku ini merangkum dengan tepat sifat dari proses yang berlangsung terus itu.
            Hal yang kedua tentang aktualisasi diri ialah aktualisasi diri itu merupakan suatu proses yang sukar dan kadang-kadang menyakitkan. Aktualisasi diri merupakan suatu ujian, rentangan dan pecutan terus-menerus terhadap semua kemampuan seseorang. Rogers menulis “hal ini berarti meluncurkan diri sendiri sepenuhnya kedalam arus kehidupan”. Orang itu terbenam dalam dan terbuka kepada seluruh ruang lingkup emosi dan pengalaman manusia dan merasakan hal-hal ini jauh lebih dalam daripada seseorang yang kurang sehat. Disamping ulasan-ulasan umum, Rogers memberikan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya.
1.    Keterbukaan pada pengalaman
Keterbukaan pada pengalaman adalah lawan dari sikap defensive. Setiap pendirian dan perasaan yang berasal dari dalam dan dari luar di