Tulisan
1
Nama : Keren Hellery Kawuluw
Kelas : 3PA08
NPM : 13511933
Pengertian
Komunikasi
Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan
dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari
sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia dan masyarakat. Aktivitas
komunikasi dapat dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu
sejak dari bangun tidur sampai manusia beranjak tidur pada malam hari. Bisa
dipastikan sebagian besar dari kegiatan kehidupan kita mengunakan komunikasi
baik komunikasi verbal maupun nonverbal. Komunikasi terlihat sebagai kata yang
abstrak sehingga memiliki banyak arti. Kenyataannya untuk menetapkan satu
definisi tunggal terbukti sulit dan tidak mungkin terutama jika melihat pada
berbagai ide yang dibawa dalam istilah itu. Ilmu komunikasi merupakan ilmu
pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner sehingga definisi komunikasi
pun menjadi banyak dan beragam. Ada beberapa Pengertian komunikasi dari
beberapa ahli, salah satunya : Wilbur
Schramm menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagi (sharing process). Schramm
menguraikannya sebagai berikut :
“Komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa)
Latin communis yang berarti umum (common) atau bersama. Apabila kita
berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan (commonnes) dengan seseorang. Yaitu kita
berusaha berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam uraian ini, misalnya
saya sedang berusaha berkomunikasi dengan para pembaca untuk menyampaikan ide
bahwa hakikat sebuah komunikasi sebenarnya adalah usaha membuat penerima atau
pemberi komunikasi memiliki pengertian (pemahaman) yang sama terhadap pesan
tertentu” (Suprapto, 2006 : 2-3).
Pakar komunikasi lain, Joseph A
Devito mengemukakan komunikasi sebagai transaksi. Transaksi yang dimaksudkannya bahwa komunikasi merupakan suatu proses
dimana komponen-komponennya saling terkait dan bahwa para komunikatornya
beraksi dan bereaksi sebagai suatu kesatuan dan keseluruhan. Sementara Riswandi menyimpulkan beberapa
karakteristik komunikasi berdasar berbagai
definisi yang dikemukakan para ahli, antara lain :
1. Komunikasi adalah suatu proses, artinya komunikasi
merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan
(ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu
tertentu.
2. Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta
mempunyai tujuan. Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara
sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya.
3. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja
sama dari para pelaku yang terlibat kegiatan komunikasi akan berlangsung baik
apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama
ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan
yang disampaikan.
4. Komunikasi bersifat simbolis karena dilakukan dengan
menggunakan lambang-lambang. Lambang yang paling umum digunakan dalam
komunikasi antar manusia adalah bahasaverbal dalam bentuk kata-kata, kalimat,
angka-angka atau tanda-tanda lainnya.
5. Komunikasi bersifat transaksional. Komunikasi pada
dasarnya menuntut dua tindakan, yaitu memberi dan menerima. Dua tindakan
tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau porsional.
6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu Maksudnya
bahwa para pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu
serta tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi
seperti telepon, internet, faximili, dan lain-lain, faktor ruang dan waktu
tidak lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi. (Riswandi, 2006).
Dimensi
Komunikasi
Komunikasi Punya
Dimensi Isi dan Dimensi Hubungan Dimensi isi disandi secara
verbal, sementara dimensi hubungan disandi secara nonverbal. Dimensi isi
menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan
dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakannya yang juga
mengisyaratkan bagaimana hubungan para komunikasi itu, dan bagaimana seharusnya
pesan itu ditafsirkan.
Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan, sedangkan dimensi hubungan merujuk kepada unsur-unsur lain, termasuk juga jenis saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Pengaruh suatu berita atau artikel dalam surat kabar, misalnya, hanya bukan bergantung pada isinya, namun juga pada siapa, penulisnya, tata letak (lay out)-nya, jenis huruf yang digunakan, warna tulisan, dan sebagainya.
Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan, sedangkan dimensi hubungan merujuk kepada unsur-unsur lain, termasuk juga jenis saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Pengaruh suatu berita atau artikel dalam surat kabar, misalnya, hanya bukan bergantung pada isinya, namun juga pada siapa, penulisnya, tata letak (lay out)-nya, jenis huruf yang digunakan, warna tulisan, dan sebagainya.
Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan
adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi di antara pemimpin dan pengikut
(bawahan) yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya
(Joseph C. Rost.,1993).
kepemimpinan
merupakan proses yang saling mempengaruhi. Pemimpin mempengaruhi bawahannya,
demikian sebaliknya. Orang-orang yang terlibat dalam hubungan tersebut
menginginkan sebuah perubahan sehingga pemimpin diharapkan mampun menciptakan
perubahan yang signifikan dalam organisasi dan bukan mempertahankan status quo.
Selanjutnya, perubahan tersebut bukan merupakan sesuatu yang diinginkan pemimpin,
tetapi lebih pada tujuan (purposes) yang diinginkan dan dimiliki bersama.
Tujuan tersebut merupakan sesuatu yang diinginkan, yang diharapkan, yang harus
dicapai dimasa depan sehingga tujuan ini menjadi motivasi utama visi dan misi
organisasi.
kepemimpinan
melibatkan pengikut (followers). Proses kepemimpinan juga melibatkan keinginan
dan niat, keterlibatan yang aktif antara pemimpin dan pengikut untuk mencapai
tujuan yang diinginkan bersama. Dengan demikian, baik pemimpin atau pun
pengikut mengambil tanggung jawab pribadi (personal responsibility) untuk
mencapai tujuan bersama tersebut.
Teori-teori
kepemimpinan
1. TEORI X dan TEORI Y DAUGLAS MC GREGOR
Teori Douglas Mc Gregor, sering disebut Teori X dan Teori
Y Douglas Mc Gregor. Konsep teori X dan Y dikemukakan oleh Douglas McGregor
dalam buku The Human Side Enterprise di mana para manajer / pemimpin organisasi
perusahaan memiliki dua jenis pandangan terhadap para pegawai / karyawan yaitu
teori x atau teori y
a. Teori X
Teori ini menyatakan bahwa pada
dasarnya manusia adalah makhluk
pemalas yang tidak suka bekerja serta
senang menghindar dari pekerjaan dan
tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil
untuk mencapai tujuan perusahaan namun
menginginkan balas jasa serta jaminan
hidup yang tinggi. Dalam bekerja para
pekerja harus terus diawasi, diancam serta
diarahkan agar dapat bekerja sesuai
dengan yang diinginkan perusahaan.
b. Teori Y
Teori ini memiliki anggapan bahwa
kerja adalah kodrat manusia seperti
halnya kegiatan sehari-hari lainnya.
Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan
diancam secara ketat karena mereka
memiliki pengendalian serta pengerahan diri
untuk bekerja sesuai tujuan
perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas,
imajinasi, kepandaian serta memahami
tanggung jawab dan prestasi atas
pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga
tidak harus mengerahkan segala potensi diri
yang dimiliki dalam bekerja.
Penelitian teori x dan y menghasilkan teori gaya
kepemimpinan ohio state yang membagi
kepemimpinan berdasarkan skala
pertimbangan dan penciptaan
struktur
2. Gaya Kepemimpinan
Empat SistemManajemen
Menurut Likert pemimpin dapat berhasil jika bergaya partisipative
management. Gaya ini menetapkan bahwa keberhasilan pemimpin adalah jika
berorientasi pada bawahan, dan mendasarkan pada komunikasi. Selain itu semua pihak
dalam organisasi bawahan maupun pemimpin menerapkan hubungan atau tata
hubungan yang mendukung (supportiverelationship)
Likert merancang 4 sistem kepemimpinan dalam manajemen:
1. Sistem 1 (Exploitative Authoritative) Manajer sangat otokratis,
mempunyai sedikit kepercayaan kepada bawahannya, suka mengeksploitasi bawahan,
dan bersikap paternalistic.
2. Sistem 2 (Otokratis yang baik hati/Benevolent autoritative) Manajernya
mempunyai kepercayaan yang terselubung, percaya pada bawahan, memotivasi,memperbolehkan
adanya komunikasi ke atas. Bawahan merasa tidak bebas untuk membicarakan
sesuatu yang bertalian dengan tugas pekerjaannya dengan atasannya.
3. Sistem 3 (manajer Konsultatif) Manajer mempunyai sedikit
kepercayaan pada bawahan biasanya kalau ia membutuhkan informasi, ide atau
pendapat bawahan. Bawahan disini merasa sedikit bebas untuk membicarakan
sesuatu yang bertalian dengan tugas pekerjaan bersama atasannya.
4. Sistem 4 (Pemimpin yang bergaya kelompok
berpartisipatif/partisipative group)Manajer mempunyai kepercayaan yang sempurna
terhadap bawahannya. Dalam setiap persoalan selalu mengandalkan untuk mendapatkan
ide-ide dan pendapat dari bawahan dan mempunyai niatan untuk menggunakan
pendapat bawahan secara konstruktif. Bawahan merasa secara mutlak mendapat
kebebasan untuk membicarakan sesuatu yang bertalian dengan tugasnya bersama
atasannya.
3.
Gaya
Kepemimpinan Kontinum (Robert Tannenbaum dan Warren Schmidt)
Kedua ahli
menggambarkan gagasannya bahwa ada dua bidang pengaruh yang ekstrem , pertama bidang pengaruh pimpinan kedua bidang pengaruh kebebasan bawahan. Pada bidang pertama
pemimpin menggunakan otoritas dalam gaya kepemimpinannya, sedangkan pada bidang
kedua pemimpin menunjukkanm gaya yang demokratis.
Menurut teori
kontinuun ada tujuh tingkatan hubungan peminpin dengan bawahan :
1. Pemimpin membuat dan mengumumkan keputusan terhadap bawahan (telling).
2. Pemimpin menjual dan menawarkan keputusan terhadap bawahan (selling).
3. Pemimpin menyampaikan ide dan mengundang pertanyaan.
4. Pemimpin memberikan keputusan tentative, dan keputusan masih dapat diubah.
5. Pemimpin memberikan problem dan meminta sarang pemecahannya kepada bawahan (consulting).
6. Pemimpin menentukan batasan – batasan dan minta kelompok untuk membuat peputusan.
7. Pemimpin mengizinkan bawahan berfungsi dalam batas – batas yang ditentukan (joining).
1. Pemimpin membuat dan mengumumkan keputusan terhadap bawahan (telling).
2. Pemimpin menjual dan menawarkan keputusan terhadap bawahan (selling).
3. Pemimpin menyampaikan ide dan mengundang pertanyaan.
4. Pemimpin memberikan keputusan tentative, dan keputusan masih dapat diubah.
5. Pemimpin memberikan problem dan meminta sarang pemecahannya kepada bawahan (consulting).
6. Pemimpin menentukan batasan – batasan dan minta kelompok untuk membuat peputusan.
7. Pemimpin mengizinkan bawahan berfungsi dalam batas – batas yang ditentukan (joining).
Jadi, berdasarkan teori
continuum, perilaku pemimpin pada dasarnya bertitik tolak dari dua pandangan
dasar :
1. Berorientasi kepada pemimpin.
2. Berorientasi kepada bawahan.
1. Berorientasi kepada pemimpin.
2. Berorientasi kepada bawahan.
Sumber:
·
Sirodjudin,
Muhammad Kosim. Tanpa tahun. Definisi dan Teori Kepemimpinan, (online), (http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR_PEND._LUAR_SEKOLAH/194505031971091-MUHAMMAD_KOSIM_SIRODJUDIN/DEFINISI_DAN_TEORI_KEPEMIMPINANx.pdf)
, diakses pada tanggal 23 september 2013
·
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20645/4/Chapter%20II.pdf)
diakses dan di pada tanggal 24 september 2013
·
http://syadyside.wordpress.com/2009/10/30/teori-teori-kepemimpinan/
diakses pada tanggal 24 september 2013
·
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/copywriting/2163776-gaya-kepemimpinan-empat-sistem-manajemen/#ixzz1Nzin9vUF
·
diakses
pada 23 september 2013
·
http://nthatembem.blogspot.com/2009/10/teori-kepemimpinan-teori-x-dan-y-teori.html
diakses pada tanggal 23 september 2013
·
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=48985
/ jbptunikompp-gdl-ponisukaes-19203-12-12.teori-n.doc
diakses pada tanggal 25 september 2013
·
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCsQFjAA&url=http%3A%2F%2Fsriherwindya.staff.uns.ac.id%2Ffiles%2F2010%2F07%2Fdefinisi.doc&ei=REJEUrewGMK3rgf75oC4Dw&usg=AFQjCNFeVCopi9YqxHKXNQdZUlurqxSXag&sig2=CWJqHJoaOmCg6M7bZNaUgw&bvm=bv.53217764,d.bmk
diakses pada tanggal 26 september 2013
·
Kgiaji, “prinsip-prinsip komunikasi” wordpress.com 29 september 2011. (http://kgiaji.wordpress.com/tag/komunikasi-mempunyai-dimensi-isi-dan-dimensi-hubungan/
) diakses pada tanggal 26 september 2013