Selamat Datang Di Blog Saya

Jumat, 28 Oktober 2011

MANUSIA DAN PENDERITAAN

A. PENGERTIAN PENDERITAAN
penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung, derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi secara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya. Sedangkan penderitaan psikis, penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.

B. SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.
Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian, dan ketakutan.
Kebimbangan yang dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil.
Kesepian. Dialami oleh seseorang yang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai.
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia.
Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain:
a. Claustrophobia dan Agoraphobia
claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup. Agoraphobia adalah ketakutan yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.
b. Gamang merupakan ketakutan bila seseorang berada ditempat yang tinggi.
c. Kegelapan merupakan suatu ketakutan seseorang bila ia berada ditempat yang gelap.
d. Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
e. Kegagalan merupakan ketakutan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.
D. KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah:
1. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
2. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental yang dapat banyak disebutkan antara lain:
a. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
b. Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat.
c. Cara pematangan batin yaog salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Bentuk frustasi antara lain:
1. Agresi berupa kemarahan akibat emosi yang tidak terkenda
li
2. Regresi adalah kekanak-kanakkan
3. Fiksasi adalah pembatasan pada satu pola yang sama
4. Proyeksi adalah usaha melempar kelemahan dan sikap negatif pada orang lain
5. Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya.
6. Narsisme adalah self love yang berlebihan
7. Autisme adalah gejala menutup diri secara total dari dunia riil.

D. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya bahagia melainkan juga menderita.
E. PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Kelompok penderitaan berdasarkan sebab-sebabnya timbulnya penderitaan.
A. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Perbedaan nasib buruk dan takdiri, kalau takdir, Tuhan yang menentukkan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya.
B. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan.
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.

F. PENGARUH PENDERITAAN
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, putus asa, ingin bunuh diri.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti.
 

MANUSIA DAN KEINDAHAN

A. KEINDAHAN
Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Keindahan merupakan bagian hidup manusia.
Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah.
Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.

a. APAKAH KEINDAHAN ITU?
Keindahan hanya sebuah konsep yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk, misalnya lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek, film, nyanyian.
Menurut asal katanya dalam bahasa Inggris keindahan itu di terjemahkan dengan kata "beutiful" dalam bahasa perancis "beau". Sedang Italia dan Spanyol "bello" berasal dari kata latin "bellum". Akar katanya adalah "bonum" yang berarti kebaikkan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi "bonellum" dan terakhir diperpendek sehingga ditulis "bellum".
Perbedaan keindahan menurut luas pengertiannya, yakni:
1. Keindahan dalam arti yang luas
2. Keindahan dalam arti estetis murni
3. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubunggannya dengan penglihatan.
Keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan perlawanan (contrast).
Dari ciri itu dapat diambil kesimpulan, bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat, bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan si pengamat.
b. NILAI ESTETIK
Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik.
Nilai adalah semata-mata suatu realita psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat... dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri.
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya, yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.

c. KONTEMPLASI DAN EKSTANSI
keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh 2 faktor yakni:
1. Faktor kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah.
2. Faktor ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan, dan menikmati sesuatu yang indah.

d. APA SEBAB MANUSIA MENCIPTAKAN KEINDAHAN?
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati. Berikut ini akan dicoba menguraikan alasan/motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan.
1. Tata nilai yang telah usang
tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan.
2. Kemerosotan zaman
Keadaan yang merendahkan derajad dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral.
3. Penderitaan manusia
4. Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam.

B. RENUNGAN
renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori itu ialah,
1. Teori pengungkapan
Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni.
2. Teori metafisik
Tenri seni yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tetua, yakni berasal dari plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni.
Plato mengemukakan suatu teori peniruan, jadi karya seni adalah tiruan dari suatu tiruan lain sehingga bersifat jau dari kebenaran atau dapat menyesatkan.
Dalam jaman modern filsuf Arthur schopenhauer mengemukakan bahwa seni adalah suatu bentuk dari pemahaman realita. Dan realita yang sejati adalah suatu keinginan (will) yang sementara.
c. Teori psikologis
menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mepergunakan metode-metode psikologis.

C. KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.
Keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kualita yang paling sering disebut adalah kesatuan, keselarasan, kesetangkupan, keseimbangan, dan keterbalikan. Selanjutnya dalam hal keindahan itu dikatakan tersusun dari berbagai keselarasan dan keterbalikan. Selanjutnya dalam hal keindahan itu dikatakan tersusun dari berbagai keselarasan dan keterbalikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.
a. Teori obyektif dan teori subyektif
The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan, bahwa dalam mencipta seni ada dua teori yakni:
1. Teori obyektif berpendapat, bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan terlepas dari orang yang mengamatinya.
Pendukung teori obyektif adalah plato, hegel, dan bernard bocanquat.
2. Teori subyektif, menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati suatu benda.
Pendukung teori subyektif ialah Henry home, earlof shaffesbury, dan edmund burke

b. Teori perimbangan
Teori perimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunani Kuno dulu dipahami pula dalam arti yang lebih terbatas, yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka-angka. Keindahan dianggap sebagai kualita dari benda yang tersusun. Hubungan dari bagian-bagian yang menciptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai perimbangan atau perbandingan angka-angka.

Selasa, 25 Oktober 2011

MANUSIA DAN CINTA KASIH

A. PENGERTIAN CINTA KASIH
cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan sayang kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Perbedaan cinta dan kasih. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya, dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itula kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, dan kerabat. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.

B. CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
 Berbagai bentuk cinta:
1. Cinta diri
cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri.
2. Cinta kepada sesama manusia.
 agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya.
3. Cinta seksual
cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual
4. Cinta kebapakan
para ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis. Dorongan ini nampak jelas dalam cinta bapak kepada anak-anaknya.
5. Cinta kepada Allah
puncak cinta manusia paling bening, jernih dan spritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduan kepada-Nya.
6. Cinta kepada Rasul

C. KASIH SAYANG
kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan.
Dalam kasih sayang sadar atau tidak dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, dan saling terbuka.

D. KEMESRAAN
kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang di mabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.

E. PEMUJAAN
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang dapat diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual.
Pemuajaan-pemujaan itu sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya. Hal ini manusia mohon ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, mohon dilimpahkan kebijaksanaan, agar ditunjukkan jalan yang benar, mohon ditambahkan segalah kekurangan yang ada, dan lain-lain.

F. BELAS KASIHAN
Dalam surat yohanes dijelaskan ada tiga macam cinta. Cinta agape ialah cinta manusia kepada Tuhan. Cinta philia iala cinta kepada bapak ibu (orang tua) dan saudara, dan ketiga cinta amor/eros ialah cinta antara pria. Beda antara cinta eros dan amor ini ialah cinta eros karena kodrati sebagai laki-laki dan perempuan, sedangkan cinta amor karena unsur-unsur yang sulit dinanar.
Cinta terhadap sesama merupakan perpaduan antara cinta agape dan cinta philia.
Dalam cinta sesama ini dipergunakan istilah belas kasihan.
Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berahlak.

G. CINTA KASIH EROTIS
Dalam cinta kasih erotis terdapat eksklusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Cinta kasih mereka sebenarnya merupakan semacam egoisme dua orang, mereka merupakan dua orang yang saling menemukan kesamaan dan yang telah mengatasi keterpisahannya dengan cara "satu individu mewakili dua individu.
Cita kasih erotis meneksklusifkan cinta kasih terhadap orang lain hanyalah dalam segi-segi fusi erotis dan keikut sertaan selengkapnya dengan semua aspek kehidupan orang-orang lain, tetapi bukan dalam arti cinta kasih kesaudaraan yang mendalam terhadap orang lain.

Konsep ilmu budaya dasar dalam kesustraan

A. Pendekatan kesustraan.
Ibd yang semula dinamakan basic humanities, berasal dari bahasa inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya dan halus.
Seni termasuk sastra yang memegang peranan yang penting dalam the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atau agama.
Seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya.
Hampir disetia jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting, alasannya, Sastra mempergunankan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunya kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa.
Manusia mempergunakan bahasa, dalam usahanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada hakekatnya adalah satu. Kenyataan inilah yang mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sasra adalah penjabaran abstraksi.

B. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA
prosa adalah cerita rekaan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, cerita pendek.
Dalam kesustraan Indonesia terdapat prosa lama dan prosa baru.
1. Prosa lama meliputi: dongeng-dongeng, hikayat, sejarah, epos, cerita pelipur lara.
2. Prosa baru meliputi: cerita pendek, roman/novel, biografi, otobiografi, kisah

C. NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI
Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain:
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan.
=> pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa atau kejadian yang dikisahkan.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
=> fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdalam di dalam ensiklopedi.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kebudayaan
=> prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
=> lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.

D. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut:
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
=> manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
=> puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
3. Puisi dan keinsyafan sosial
.
Puisi merupakan sesuatu yang hidup dalam alam metafisis, suatu impian yang berkepribadian sehingga sukar di hayati isinya.

Minggu, 23 Oktober 2011

Manusia dan Kebudayaan

A. Pengertian manusia.
Manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan mahkluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1.manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu: jasad, hayat,roh, nafs
u.
2. Manusia sebagai satu kepribadian yang memiliki tiga unsur yaitu: Id, Ego, Superego
B. HAKEKAT MANUSIA
a.  Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
b. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
    kesempurnaanya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh        penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah ransangan jasmani melalui pancaindra, tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya:
1. Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
2. Perasaan estetis, yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan.
3. Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
4. Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain.
5. Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain.
6. Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
c. Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi.
d. Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, etis, religius. Dengan kehidupan estetis, manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkan kembali (karya) dalam lukisan, tarian, nyanyian yang indah. Dengan etis, manusia meningkatkan kehidupan estetis ke dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk-bentuk keputusan bebas dan dipertanggungjawabkan. Dengan kehidupan religius, manusia menghayati pertemuannya dengan Tuhan
C. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai "segala sesuatu yang di hasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya.
Kebudayaan merupakan sistem nilai dan gagasan utama (vital). Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga sistem kebudayaan secara terperinci, yaitu sistem ideologi, sistem sosial, dan sistem teknologi.
Sistem ideologi meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan untuk sistem sosial dan berupa interpretasi operasional dari sistem nilai dan gagasan utama yang berlaku dalam masyarakat.
Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial didalam masyarakat, baik yang terjalin didalam lingkungan kerabat maupun yang terjadi dengan masyarakat lebih luas serta pemimpin-pemimpinnya. Pengendalian masyarakat dan pemimpin berkembang dengan nilai budaya dan gagasan utama yang berlaku.
Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaanya, sesuai dengan nilai budaya yang berlaku. Dalam kebudayaan yang terutama agraris, misalnya dengan sendirinya teknologi sesuai dengan keperluan pertanian.

D. UNSUR - UNSUR KEBUDAYAAN
ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu:
1. Sistem religi (sistem kepercayaan)
Merupakan produk manusia sebagai homo religius.
2. Sistem organisasi kemasyarakatan.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius.
3. Sistem pengetahuan.
Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens.
4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi.
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus.
5. Sistem teknologi dan peralatan.
Merupakan produk manusia sebagai homo faber.
6. Bahasa.
Merupakan produk manusia sebagai homo longues.
7. Kesenian.
Merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus.

E. WUJUD KEBUDAYAAN
.menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mepunyai tiga wujud yaitu:
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia.
2. Kompleks aktivitas
 Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongret. Wujud ini sering disebut sistem sosial.
3. Wujud sebagai benda.

F. PERUBAHAN KEBUDAYAAN.
Terjadinya perubahan kebudayaan disebabkan oleh beberapa hal:
1. Sebab - sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
2. Sebab - sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.

G. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN.
Manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya.
Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yg membuatnya.
dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis.
Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu:
1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengepresikan dirinya dengan membangun dunianya
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia